Jumat, 19 Februari 2016

TEORI KETIDAKPASTIAN

Teori dualisme gelombang – materi (tentang sifat gelombang dari materi dan sifat materi dari gelombang elektromagnetik) telah mengungkap fenomena alam dalam mikroskopis. Namun demikian kedua sifat tersebut tidak dapat sekaligus diterapkan dalam membahas atau menjelaskan suatu fenomena fisika.
            Kenyataan menunjukkan bahwa sebuah partikel yang bergerak, yang dianggak sebagai kelompok gelombang (wave group) De Broglie diperhitungkan berdasarkan keadaan tertentu tetapi bukan dengan keadaannya yang terlokalisir. Hal ini sangat fundamental terhadap ketepatan (akurasi) pengukuran tingkah laku patikl dalam hal posisi dan momentumnya.
            Semakin lebar kelompok gelombangnya akan semakin banyak jumlah gelombangnya. Oleh karenanya akan mudah menentukan panjang gelombang dan momntumnya. Ttapi karena partikel bisa saja berada dimana-mana didalam grupnya, maka tidaklah mudah menentukan posisi partikel secara tepat. Jika kelompok gelombang itu sempit, posisi partikel akan lebih mudah diketahui, tetapi panjang gelombangnya sulit ditentukan.
            Oleh karena itu, ada suatu hubngan yang jelas antara ketidakpastian posisi partikel Δx dan ketidakpastian momentm partikel Δp. Artinya semakin kecil Δx maka semakin besar Δp dan sebaliknya apabila semakin besar Δx maka semakin kecil Δp. Jadi prlakuan gelombang sebagai partikel yang bergerak dapat ditentukan dari perkalian antara ketidakpastian posisi dan ketidakpastian momentum. Pada saat t, kelompok gelombang (wave group) Ψ(x) dapat dinyatakan dengan integral Fourier.

Dengan g (k) adalah amplitudo gelombang yang mnnetukan Ψ(x) dan besarnya bervariasi sesuai dengan bilangan gelombang k. 
Bilangan gelombang k yang diperlukan untuk membentuk suatu kelompok gelombang berkisar antara k = 0 sampai dengan k = . Pada suatu kelompok gelombang dengan Δx tertentu, gelombang dengan amplitudo g (k) diperoleh pada interval Δk tertentu.
Hubungan antara jarak Δx dan penyebaran bilangan gelombang Δk bergantung kepada bentuk kelompok gelombangnya ( jarak Δx dan bilangan gelombang Δk). Nilai menimum dari hasil perkalian antara Δx dan Δk terjadi ketika kelmpok gekombang membentuk fungsi gauss (gaussian function).
Jika Δx dan Δk diperhitungkan standar deviasinya, maka fungsi gelombang Ψ(x) dan g (k) mempunyai nilai minimum (yaitu Δx.Δk = 1/2 ). Namun demikian bahwa tidak semua kelompok gelombang itu membentuk pola gaussian, oleh karena itu Δx.Δk = 1/2.